Kamis, 25 April 2019

KECEPATAN KEPADATAN ARUS LALU LINTAS



Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan terhadap Kinerja Ruas Jalan


Abstrak

Perilaku pergerakan arus lalu lintas pada suatu ruas jalan dan kemampuan ruas jalan tersebut dalam menampung arus lalu lintas perlu mendapat perhatian khusus bagi perencana jalan, karena akan menyangkut kualitas dan kuantitas pelayanan dari system jaringan jalan yang lebih luas. Karakteristik arus lalu lintas puncak pada pagi hari dan sore hari, secara umum lebih tinggi dan terdapat perubahan komposisi lalu lintas (dengan persentase kenderaan pribadi dan sepeda motor yang lebih tinggi, dan persentase truk berat yang lebih rendah dalam arus lalu lintas). Masalah yang dihadapi daerah kota Medan, juga kota-kota besar dimanapun bukan hanya masalah sosial yang bermacam bentuknya, tetapi juga adalah persoalan lalu lintas yang dihadapi sehari-hari. Persoalan ini bukan masalah tersendiri, karena didalamnya terkandung juga faktor manusia, ekonomi, sarana dan prasarana serta berbagai faktor lainnya yang ada. Untuk mendapatkan volume lalu lintas dalam satuan mobil penumpang (smp), maka data jumlah kendaraan tiap 15 (lima belas) menit yang diperoleh dari hasil survey dikalikan dengan faktor ekivalensi smp untuk tiap jenis kendaraan dan kemudian menjumlahkan nya, maka diperoleh volume lalu lintas total untuk tiap lima belas menit an. Pada analisis ini dilakukan perhitungan volume lalu lintas total tanpa kendaraan tidak bermotor dan volume lalu lintas total termasuk kendaraan tidak bermotor.

Kata Kunci: Hubungan Volume, Kecepatan, Kepadatan, Kinerja Ruas Jalan

Abstract

The behavior of traffic flow movement on a road segment and the ability of the road segment to accommodate the traffic flow should receive special attention for the road planner, as it will concern the quality and quantity of services of the wider road network system. Characteristics of peak traffic flow in the morning and afternoon, generally higher and there is a change in traffic composition (with higher percentage of personal vehicles and motorcycles, and lower percentage of heavy trucks in traffic flow). The problems faced by the city of Medan, as well as the big cities everywhere are not just social problems of its various forms, but also the daily traffic problems faced. This problem is not a separate problem, because it contains human factors, economy, facilities and infrastructure as well as various other factors that exist. To obtain the volume of traffic in units of passenger cars (smp), the data of the number of vehicles every 15 (fifteen) minutes obtained from the survey results multiplied by the smp equivalent factor for each vehicle type and then add them, then the total traffic volume is obtained for every fifteen minutes. In this analysis, the total traffic volume calculated without non- motorized vehicles and total traffic volume including non-motorized vehicles. Keywords: Volume Relation, Speed, Density, Road Performance

How to Cite: Sanjaya, Y. Lubis, K, Lubis, M. (2017). Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan terhadap Kinerja
Ruas Jalan, JCEBT (Journal of Civil Engineering, Building and Transportation). 1 (1): 54-61.







54


JCEBT (Journal of Civil Engineering, Building and Transportation), 1 (1) Maret 2017: 37-53.

PENDAHULUAN






kondisi  yang  ideal.  Hubungan  antara
Dalam
perancangan,
perencanaan
kecepatan dan volume lalulintas secara
dan  penetapan
berbagai
kebijaksanaan
mendasar
dapat  dinyatakan
sebagai
sistem tansportasi, teori pergerakan arus
berikut: apabila arus lalulintas pada suatu
lalulintas memegang peranan yang sangat
ruas  jalan  bertambah maka  kecepatan
penting.Kemampuan
menampung
arus
pada ruas jalan tersebut akan berkurang.
lalulintas sangat bergantung pada keadaan
Dengan
menggunakan
hubungan
fisik dari jalan tersebut, baik kualitas
antara
kecepatan
dengan
volume
maupun
kuantitasnya serta
karakteristik
lalulintas,
maka
dapat
diketahui
operasional lalulintasnya.




peningkatan  arus  dan  hasil  kecepatan
Teori pergerakan arus lalulintas ini
kendaraan pada ruas jalan tertentu sampai
akan menjelaskan mengenai kualitas dan
terjadinya kemacetan pada jalur tersebut.
kuantitas  dari  arus lalulintas  sehingga
Hubungan
kecepatan
dengan
volume
dapat
diterapkan
kebijaksanaan
atau
lalulintas tersebut dapat  dipakai
sebagai
pemilihan sistem yang paling tepat untuk
dasar
dalam
penerapan
‘Manajemen
menampung lalulintas yang ada. Untuk
Lalulintas’.





memenuhi
penerapan teori
pergerakan







lalulintas digunakan
metode
pendekatan
METODE PENELITIAN



matematis dan fisis untuk menganalisis
Dalam melakukan pengumpulan data
gejala  yang  berlangsung  dalam  arus
hal yang pertama harus dilakukan adalah
lalulintas.  Salah  satu  cara  pendekatan
pemilihan  lokasi  survei.  Pemilihan  ini
untuk
memahami
perilaku
lalulintas
mempunyai maksud sebagai berikut:
tersebut adalah
dengan menjabarkannya
1. Untuk mendapatkan  data-data  yang
dalam bentuk matematis dan grafis.

tepat untuk analisa lebih lanjut.

Suatu
peningkatan
dalam
volume
2. Untuk
mendapatkan
hasil
yang
lalulintas akan menyebabkan berubahnya
memuaskan
sehingga dapat
tercapai
perilaku lalulintas. Secara teoritis terdapat
tujuan yang diinginkan.


hubungan yang mendasar antara volume
Dalam
melakukan pemilihan lokasi
dengan
kecepatan
serta
kepadatan.
perlu  ditinjau  beberapa  kondisi  untuk
Hubungan  antara  kecepatan  dan  arus
mendapatkan yang sesuai dengan kriteria
lalulintas  (volume)  ini  dapat  dipakai
pemilihan lokasi. Adapun kriteria dalam
sebagai pedoman untuk menentukan nilai
pemilihan lokasi tersebut sebagai berikut:
matematis
dari
kapasitas
jalan
untuk


























55

Yudi Sanjaya, Kamaluddin Lubis, Marwan Lubis.Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan terhadap



1.       Lokasi survei dilakukan pada pertengahan ruas jalan yang
menghubungkan dua buah persimpangan baik dengan lampu pengatur lalulintas maupun tidak.

2.       Ruas jalan mempunyai lebar yang seragam. Apabila dijumpai parkir kendaraan ditepi jalan tersebut, maka lebar efektif jalan tersebut adalah lebar jalan yang dapat dilalui arus lalulintas.

3.       Kondisi perkerasan jalan dan desain geometrik jalan dalam keadaan baik, artinya jalan rata dan lurus. Ruas jalan diusahakan sesedikit mungkin terjadinya gangguan, baik akibat kendaraan yang ingin memutar, masuk ke jalur lambat, lampu pengatur lalulintas dan gangguan dari pejalan kaki yang dapat mengganggu kelancaran arus lalulintas.

4.       Data lokasi survey Jalan Letda Sudjono sebagai berikut: lebar jalan: 15.5

meter; lebar jalan efektif: 8 meter;

Panjang jalan yang diamati : 100 meter Dengan  pertimbangan  ruas  jalan tersebut  masih  dapat  terlihat  jelas  di kamera dan waktu tempuh kendaraan

yang dapat dihitung lebih teliti.


GRAFIK US VS D

























Gambar 1. Hubungan Kecepatan (Us)

dengan kepadatan (D) berdasarkan model Greenshields, Greenberg dan Underwood


Periode Survey

Untuk mendapatkan hubungan matematis yang teliti perlu diperhatikan periode survey karena untuk mendapatkan hubungan tersebut memerlukan data volume dan kecepatan yang bervariasi. Dengan ketentuan diatas maka survey dilakukan selama 4 hari dalam waktu 8 jam. Dalam mencari hubungan-hubungan seperti telah dijelaskan diatas maka diperlukan data sebagai berikut:

-          Data kecepatan sesaat (spot speed) tiap jenis kendaraan

-          Data volume tiap jenis kendaraan






56

JCEBT (Journal of Civil Engineering, Building and Transportation), 1 (1) Maret 2017: 37-53.



GRAFIK U VS Q

























Gambar 2. Hubungan Kecepatan (Us) dengan Volume (Q) berdasarkan model Greenshields, Greenberg dan Underwood


Jenis kendaraan dibagi menjadi 4 jenis yaitu: PV = Private Vihicle (sedan, taksi, pickup, minibus); Micro Bus dan Micro Truck; Bus dan Truck.

GRAFIK Q VS D



Perhitungan Volume Lalulintas

Pengukuran      data      volume         ini

dilakukan    secara    manual                dengan

menggunakan counter, tiap lima menit dan untuk tiap jenis kendaraan. Dengan mengalikan faktor SMP (Satuan Mobil Penumpang) untuk tiap jenis kendaraan dan kemudian menjumlahkannya maka diperoleh volume total untuk lima menit.
Nilai ekivalensi Satuan Mobil Penumpang (SMP) yang dipakai dalam studi ini adalah:

-             Mobil Penumpang = 1.00

-
Mikro Bus
= 1.40
-
Bus
= 1.50
-
Truk
= 2.00


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan mendasar antara kecepatan dan volume adalah: dengan bertambahnya volume lalulintas maka kecepatan rata-rata ruangnya akan berkurang sampai kepadatan kritis (volume maksimum) tercapai. Setelah kepadatan kritis tercapai maka kecepatan rata-rata ruang dan volume akan berkurang.

Pada gambar 1 dapat dilihat bentuk



Gambar 3. Hubungan Volume (Q) dengan     gambar tersebut adalah klasifikasi normal
Kepadatan (D) berdasarkan model
dan dikatakan sebagai kondisi arus bebas

Greenshields, Greenberg dan Underwood




kondisi  mendekati  arus  tak  stabil




57

Yudi Sanjaya, Kamaluddin Lubis, Marwan Lubis.Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan terhadap


(approaching unstable flow).Pada saat di
tercapainya
volume
maksimum
maka
titik 3 merupakan
kecepatan pada
saat
kapasitas jalur jalan sudah tercapai (titik






C). Setelah mencapai titik ini volume akan
kondisi arus tak stabil (unstable flow) dan
menurun walaupun kepadatan bertambah






sampai terjadi kemacetan (titik B).

kemacetan (forced flow). q (vehicles/hour)

Model ini adalah model terawal yang






tercatat dalam usaha mengamati perilaku






lalulintas.
Greenshields

(1934)






mengadakan studi pada jalan luar kota






Ohio, dimana kondisi lalulintas memenuhi






syarat  karena  tanpa  gangguan  dan






bergerak  secara  tetap  (steady  state






condition).
Greenshields  mendapatkan






hasil bahwa hubungan antara kecepatan






dan kepadatan bersifat kurva linier.

k (vehicle/km)




Berdasarkan
penelitian-penelitian
Us (km/hour)
Us


selanjutnya, terdapat hubungan yang erat
(km/hour)

Uf


antara model linier ini dengan keadaan
k (vehicle/km)
q (vehicle/hour)

data
di
lapangan.Hubungan
liner
Gambar 4. Grafik Hubungan Kecepatan,
kecepatan
dan  kepadatan
ini  menjadi
Volume, dan kepadatan










Hubungan
antara  kecepatan
dan
hubungan  yang  paling  populer  dalam
kepadatan dapat dilihat pada gambar 1
tinjauan pergerakan lalulintas, mengingat
dimana
sebagai
penyederhanaan
fungsi hubungannya adalah yang paling
hubungan
tersebut
dinyatakan
linier.
sederhana
sehingga
mudah
diterapkan.
Secara umum kecepatan akan menurun
Model  ini  dapat  dijabarkan  sebagai
apabila kepadatan bertambah. Kecepatan
berikut:




arus  bebas  (Uf)  akan  terjadi  apabila

Us = Uf – (Uf/Uj).


kepadatan=0  (titik  A)  dan  pada  saat

D (2)




kecepatan=0  (titik  B)  maka  terjadi

dimana:



kemacetan (jam density).


Uf = kecepatan rata-rata ruang dalam
Pada gambar 1 menunjukkan bahwa
keadaan arus bebas



kepadatan
akan
bertambah
apabila
Dj= jam density (kepadatan pada saat
volumenya
juga
bertambah.  Pada
saat
macet total)







58


JCEBT (Journal of Civil Engineering, Building and Transportation), 1 (1) Maret 2017: 37-53.

Untuk mendapatkan nilai konstanta
volume lalulintas
merupakan hubungan
Uf dan Dj, persamaan (2) dapat diubah
eksponensial  antara
kecepatan  dan
menjadi persamaan linier Y=A+BX dengan
kepadatan
yang
dinyatakan
sebagai
memisalkan Us=Y; D=X; Uf=Uf/Dj=b.

berikut:





Kedua
konstanta
tersebut
dapat
Us = Uf .exp (-D/Dm)


(5)
dinyatakan sebagai kecepatan bebas (free
dimana:





flow speed) dimana pengendara dapat
Uf = Kecepatan pada kondisi arus bebas
memacu
kendaraannya
sesuai
dengan
Dm=Kepadatan
pada
saat
volume
keinginannya dan kepadatan macet (jam
maksimum




density) dimana kendaraan tidak dapat
Untuk mendapatkan nilai konstanta
bergerak sama sekali.




Uf dan Dm, persamaan (5) dapat diubah
Hubungan
antara
volume
dan
menjadi persamaan linier Y=A+BX sebagai
kepadatan dicari dengan mensubstitusikan
berikut:





persamaan (2) ke persamaan (1), didapat:
ln Us = ln Uf – D/Dm


(6)
Uf.D–(Uf/Dj (3) Persamaan ini merupakan
dengan memisalkan: ln Us=Y; D=X; ln Uf=a;
persamaan parabola Q = f(D)


-1/Dm=b





Bila D = Q/Us, maka berdasarkan
Bila
persamaan
(5)
disubstitusikan
persamaan (3) didapat hubungan volume
ke persamaan (1) maka hubungan volume
dan kecepatan adalah:




dan kecepatan berupa:



Q = Dj.Us – (Dj/Uf).U 2


(4)
Q= D.Uf.exp(-D/Dm)


(7)
Persamaan ini juga merupakan fungsi
Sedangkan untuk hubungan volume
parabola antara Q = f (Us). Jadi dapat
dan kepadatan adalah:



disimpulkan
bahwa

jika
terdapat
Q = Us.Dm.ln(Uf/Us)


( 8 )
hubungan  linier antara  kecepatan  dan
Model arus lalulintas yang umum
kepadatan,
maka
hubungan
antara
untuk menentukan karakteristik
spesifik
kecepatan dengan volume maupun volume
seperti kecepatan dan kepadatan adalah
dengan
kepadatan
akan
berfungsi
analisis  regresi.  Metode  ini  dilakukan
parabolik.







dengan
meminimalkan
total
nilai
Pendekatan ini diambil langsung dari
perbedaan kuadratis antara observasi dan
syarat batas (boundary condition) titik-
nilai perkiraan dari variable tidak bebas
titik pada kurva dasar kepadatan, volume
(dependent).Bila  variabel  tidak  bebas
dan  kecepatan.  Drew  dan  Underwood
linier  terhadap  variabel  bebas,  maka
memperlihatkan
bahwa
hipotesis
dari
hubungan dari kedua variabel itu dikenal



59

Yudi Sanjaya, Kamaluddin Lubis, Marwan Lubis.Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan terhadap



dengan analisis regresi linier. Bila hubungannya lebih dari dua variabel bebas tersebut sebagai analsis linier berganda. Bila variabel tidak bebas (Y) dan variabel bebas (X) mempunyai hubungan linier,

Perhitungan Kecepatan (Us), Volume

(Q)     dan Kepadatan (D). Data kecepatan dan volume yang didapat dari survey dibagi menjadi tiap 15 menitan. Dengan menggunakan persamaan (1) maka akan didapat volume lalulintas (Q), kepadatan (D), kecepatan (Us) dalam periode 15 menitan.


Hubungan Variabel Kecepatan (US), Volume (Q), dan Kepadatan (D)

Dalam studi ini untuk mencari hubungan antara variabel-variabel di atas digunakan beberapa studi yang dilakukan oleh Greenshields, Greenberg, dan Underwood seperti terlihat pada persamaan (1)-(14).


Analisa menurut Studi Greenshields

Dengan    menggunakan    persamaan


kecepatan (Us), dan kepadatan (D) dapat dinyatakan sebagai berikut:

Us
= 67.5 0.0959.D
R2
= 0.76

Q           = 67.5 D - 0.0959 D2 Q = 6.5 Us 0.0959 U 2


Analisa Menurut Studi Underwood

Dengan Menggunakan Persamaan (5)&(8), hubungan volume lalulintas (Q), kecepatan (Us), dan kepadatan (D) dapat dinyatakan sebagai berikut:

Us              = 76.98 exp (-0.00318 D)

R2             = 0.94

Q

Q = 76.98 D exp (-0.00318 D)

= 313.73 Us ln (4.34/Us)


SIMPULAN

Hubungan variabel kecepatan (Us), volume lalulintas (Q), dan kepadatan (D) dinyatakan dengan 2 (dua) buah model yaitu: Greenshields dan Underwood. Dengan mengetahui model ini dapat dilakukan analisis yang lebih mendalam mengenai karakteristik lalulintas sehingga berbagai macam penanganan masalah transportasi dapat dilakukukan. Dari hasil analisis kedua model tersebut, model Underwood memberikan tingkat akurasi terbaik (R2=0.94). Dapat terlihat bahwa hipotesa yang menyatakan jika kepadatan bertambah maka kecepatan akan menurun telah terbukti dengan model Underwood mempunyai tingkat akurasi terbaik.


DAFTAR PUSTAKA

A Wohl, M., and martin, B.V. (1967) Traffic System Analysis For Engineers and Planner. Mcgraw Hill, New York.

Salter, R.J. (1976) Highway Traffic Analysis and

Design. Mac Millan Press Ltd, London.


60

JCEBT (Journal of Civil Engineering, Building and Transportation), 1 (1) Maret 2017: 37-53.


Pignataro, LJ. (1973) Traffic Engineering Theory
and Practice.Prentice Hall, Inc.

Highway Research Board (1985).Highway Capacity

Manual.       National        Research        Council,
Washington DC.
Hoobs,     F.D.      (1979)      Traffic      Planning      and

Engineering Practice, Pergamon Press Ltd.
Breiman, L. (1969) Space-Time Relationship in One
way Traffic Flow. Transport Research.





























































61

Tidak ada komentar:

Posting Komentar