Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan
terhadap Kinerja Ruas Jalan
Abstrak
Perilaku
pergerakan arus lalu lintas pada suatu ruas jalan dan kemampuan ruas jalan
tersebut dalam menampung arus lalu lintas perlu mendapat perhatian khusus bagi
perencana jalan, karena akan menyangkut kualitas dan kuantitas pelayanan dari
system jaringan jalan yang lebih luas. Karakteristik arus lalu lintas puncak
pada pagi hari dan sore hari, secara umum lebih tinggi dan terdapat perubahan
komposisi lalu lintas (dengan persentase kenderaan pribadi dan sepeda motor
yang lebih tinggi, dan persentase truk berat yang lebih rendah dalam arus lalu
lintas). Masalah yang dihadapi daerah kota Medan, juga kota-kota besar
dimanapun bukan hanya masalah sosial yang bermacam bentuknya, tetapi juga
adalah persoalan lalu lintas yang dihadapi sehari-hari. Persoalan ini bukan
masalah tersendiri, karena didalamnya terkandung juga faktor manusia, ekonomi,
sarana dan prasarana serta berbagai faktor lainnya yang ada. Untuk mendapatkan
volume lalu lintas dalam satuan mobil penumpang (smp), maka data jumlah
kendaraan tiap 15 (lima belas) menit yang diperoleh dari hasil survey dikalikan
dengan faktor ekivalensi smp untuk tiap jenis kendaraan dan kemudian
menjumlahkan nya, maka diperoleh volume lalu lintas total untuk tiap lima belas
menit an. Pada analisis ini dilakukan perhitungan volume lalu lintas total
tanpa kendaraan tidak bermotor dan volume lalu lintas total termasuk kendaraan
tidak bermotor.
Kata Kunci: Hubungan Volume, Kecepatan,
Kepadatan, Kinerja Ruas Jalan
Abstract
The behavior of traffic flow movement on a road
segment and the ability of the road segment to accommodate the traffic flow
should receive special attention for the road planner, as it will concern the
quality and quantity of services of the wider road network system.
Characteristics of peak traffic flow in the morning and afternoon, generally
higher and there is a change in traffic composition (with higher percentage of
personal vehicles and motorcycles, and lower percentage of heavy trucks in
traffic flow). The problems faced by the city of Medan, as well as the big
cities everywhere are not just social problems of its various forms, but also
the daily traffic problems faced. This problem is not a separate problem,
because it contains human factors, economy, facilities and infrastructure as
well as various other factors that exist. To obtain the volume of traffic in
units of passenger cars (smp), the data of the number of vehicles every 15
(fifteen) minutes obtained from the survey results multiplied by the smp
equivalent factor for each vehicle type and then add them, then the total
traffic volume is obtained for every fifteen minutes. In this analysis, the
total traffic volume calculated without non- motorized vehicles and total
traffic volume including non-motorized vehicles. Keywords: Volume Relation,
Speed, Density, Road Performance
How to
Cite: Sanjaya, Y.
Lubis, K, Lubis, M. (2017). Hubungan Volume, Kecepatan dan
Kepadatan terhadap Kinerja
Ruas Jalan, JCEBT (Journal of Civil Engineering, Building and Transportation).
1 (1): 54-61.
54
55
1.
Lokasi survei dilakukan pada pertengahan ruas jalan yang
menghubungkan
dua buah persimpangan baik dengan lampu pengatur lalulintas maupun tidak.
2.
Ruas jalan mempunyai lebar yang seragam. Apabila dijumpai parkir
kendaraan ditepi jalan tersebut, maka lebar efektif jalan tersebut adalah lebar
jalan yang dapat dilalui arus lalulintas.
3.
Kondisi perkerasan jalan dan desain geometrik jalan dalam keadaan
baik, artinya jalan rata dan lurus. Ruas jalan diusahakan sesedikit mungkin
terjadinya gangguan, baik akibat kendaraan yang ingin memutar, masuk ke jalur
lambat, lampu pengatur lalulintas dan gangguan dari pejalan kaki yang dapat
mengganggu kelancaran arus lalulintas.
4.
Data lokasi survey Jalan Letda Sudjono sebagai berikut: lebar jalan:
15.5
meter; lebar jalan efektif: 8 meter;
Panjang
jalan yang diamati : 100 meter Dengan
pertimbangan ruas jalan tersebut masih
dapat terlihat jelas
di kamera dan waktu tempuh kendaraan
yang dapat dihitung lebih teliti.
GRAFIK US VS D
Gambar 1.
Hubungan Kecepatan (Us)
dengan kepadatan (D)
berdasarkan model Greenshields, Greenberg dan Underwood
Periode
Survey
Untuk mendapatkan hubungan matematis yang teliti perlu diperhatikan
periode survey karena untuk mendapatkan hubungan tersebut memerlukan data
volume dan kecepatan yang bervariasi. Dengan ketentuan diatas maka survey
dilakukan selama 4 hari dalam waktu 8 jam. Dalam mencari hubungan-hubungan
seperti telah dijelaskan diatas maka diperlukan data sebagai berikut:
-
Data kecepatan sesaat (spot speed) tiap jenis kendaraan
-
Data
volume tiap jenis kendaraan
56
GRAFIK U VS Q
Gambar 2. Hubungan Kecepatan (Us) dengan Volume (Q) berdasarkan model
Greenshields, Greenberg dan Underwood
Jenis kendaraan
dibagi menjadi 4 jenis yaitu: PV = Private Vihicle (sedan, taksi, pickup,
minibus); Micro Bus dan Micro Truck; Bus dan Truck.
GRAFIK Q VS D
Perhitungan Volume
Lalulintas
Pengukuran data volume ini
dilakukan secara manual dengan
menggunakan counter, tiap
lima menit dan untuk tiap jenis kendaraan. Dengan mengalikan faktor SMP (Satuan
Mobil Penumpang) untuk tiap jenis kendaraan dan kemudian menjumlahkannya maka
diperoleh volume total untuk lima menit.
Nilai ekivalensi
Satuan Mobil Penumpang (SMP) yang dipakai dalam studi ini adalah:
-
Mobil
Penumpang = 1.00
-
|
Mikro Bus
|
= 1.40
|
-
|
Bus
|
= 1.50
|
-
|
Truk
|
= 2.00
|
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hubungan mendasar
antara kecepatan dan volume adalah: dengan bertambahnya volume lalulintas maka
kecepatan rata-rata ruangnya akan berkurang sampai kepadatan kritis (volume
maksimum) tercapai. Setelah kepadatan kritis tercapai maka kecepatan rata-rata
ruang dan volume akan berkurang.
Pada gambar 1 dapat dilihat bentuk
Gambar 3. Hubungan Volume
(Q) dengan gambar tersebut adalah
klasifikasi normal
Kepadatan (D) berdasarkan model
|
dan dikatakan sebagai kondisi arus bebas
|
|
Greenshields, Greenberg dan Underwood
|
||
|
||
|
kondisi
mendekati arus tak
stabil
|
57
(approaching unstable flow).Pada saat di
|
tercapainya
|
volume
|
maksimum
|
maka
|
|||||||
titik 3 merupakan
|
kecepatan pada
|
saat
|
kapasitas jalur jalan sudah tercapai (titik
|
||||||||
|
|
|
|
|
|
C). Setelah mencapai titik ini volume akan
|
|||||
kondisi arus tak stabil (unstable flow) dan
|
menurun walaupun kepadatan bertambah
|
||||||||||
|
|
|
|
|
|
sampai terjadi kemacetan (titik B).
|
|
||||
kemacetan (forced flow). q (vehicles/hour)
|
|
Model ini adalah model terawal yang
|
|||||||||
|
|
|
|
|
|
tercatat dalam usaha mengamati perilaku
|
|||||
|
|
|
|
|
|
lalulintas.
|
Greenshields
|
|
(1934)
|
||
|
|
|
|
|
|
mengadakan studi pada jalan luar kota
|
|||||
|
|
|
|
|
|
Ohio, dimana kondisi lalulintas memenuhi
|
|||||
|
|
|
|
|
|
syarat
karena tanpa gangguan
dan
|
|||||
|
|
|
|
|
|
bergerak
secara tetap (steady
state
|
|||||
|
|
|
|
|
|
condition).
|
Greenshields mendapatkan
|
||||
|
|
|
|
|
|
hasil bahwa hubungan antara kecepatan
|
|||||
|
|
|
|
|
|
dan kepadatan bersifat kurva linier.
|
|
||||
k (vehicle/km)
|
|
|
|
|
Berdasarkan
|
penelitian-penelitian
|
|||||
Us (km/hour)
|
Us
|
|
|
selanjutnya, terdapat hubungan yang erat
|
|||||||
(km/hour)
|
|
Uf
|
|
|
antara model linier ini dengan keadaan
|
||||||
k (vehicle/km)
|
q (vehicle/hour)
|
|
data
|
di
|
lapangan.Hubungan
|
liner
|
|||||
Gambar 4. Grafik Hubungan
Kecepatan,
|
kecepatan
|
dan
kepadatan
|
ini menjadi
|
||||||||
Volume, dan kepadatan
|
|
|
|||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
||||
Hubungan
|
antara
kecepatan
|
dan
|
hubungan
yang paling populer
dalam
|
||||||||
kepadatan dapat dilihat pada gambar 1
|
tinjauan pergerakan lalulintas, mengingat
|
||||||||||
dimana
|
sebagai
|
penyederhanaan
|
fungsi hubungannya adalah yang paling
|
||||||||
hubungan
|
tersebut
|
dinyatakan
|
linier.
|
sederhana
|
sehingga
|
mudah
|
diterapkan.
|
||||
Secara umum kecepatan akan menurun
|
Model
ini dapat dijabarkan
sebagai
|
||||||||||
apabila kepadatan bertambah. Kecepatan
|
berikut:
|
|
|
|
|
||||||
arus bebas (Uf)
akan terjadi apabila
|
|
Us = Uf – (Uf/Uj).
|
|
|
|||||||
kepadatan=0 (titik A)
dan pada saat
|
|
D (2)
|
|
|
|
|
|||||
kecepatan=0 (titik B)
maka terjadi
|
|
dimana:
|
|
|
|
||||||
kemacetan (jam density).
|
|
|
Uf = kecepatan rata-rata ruang dalam
|
||||||||
Pada gambar 1 menunjukkan bahwa
|
keadaan arus bebas
|
|
|
|
|||||||
kepadatan
|
akan
|
bertambah
|
apabila
|
Dj= jam density (kepadatan pada saat
|
|||||||
volumenya
|
juga
|
bertambah.
Pada
|
saat
|
macet total)
|
|
|
|
|
58
59
dengan analisis regresi
linier. Bila hubungannya lebih dari dua variabel bebas tersebut sebagai analsis
linier berganda. Bila variabel tidak bebas (Y) dan variabel bebas (X) mempunyai
hubungan linier,
Perhitungan Kecepatan (Us), Volume
(Q)
dan Kepadatan (D). Data kecepatan dan volume yang didapat dari survey
dibagi menjadi tiap 15 menitan. Dengan menggunakan persamaan (1) maka akan
didapat volume lalulintas (Q), kepadatan (D), kecepatan (Us) dalam periode 15
menitan.
Hubungan Variabel Kecepatan (US), Volume (Q), dan Kepadatan (D)
Dalam
studi ini untuk mencari hubungan antara variabel-variabel di atas digunakan
beberapa studi yang dilakukan oleh Greenshields, Greenberg, dan Underwood
seperti terlihat pada persamaan (1)-(14).
Analisa
menurut Studi Greenshields
Dengan menggunakan persamaan
kecepatan (Us), dan
kepadatan (D) dapat dinyatakan sebagai berikut:
Us
|
= 67.5 0.0959.D
|
R2
|
= 0.76
|
Q
= 67.5 D - 0.0959 D2 Q = 6.5 Us 0.0959 U 2
Analisa Menurut Studi
Underwood
Dengan
Menggunakan Persamaan (5)&(8), hubungan volume lalulintas (Q), kecepatan
(Us), dan kepadatan (D) dapat dinyatakan sebagai berikut:
Us = 76.98 exp (-0.00318 D)
R2 = 0.94
Q
Q = 76.98 D exp (-0.00318 D)
= 313.73 Us ln (4.34/Us)
SIMPULAN
Hubungan
variabel kecepatan (Us), volume lalulintas (Q), dan kepadatan (D) dinyatakan
dengan 2 (dua) buah model yaitu: Greenshields dan Underwood. Dengan mengetahui
model ini dapat dilakukan analisis yang lebih mendalam mengenai karakteristik
lalulintas sehingga berbagai macam penanganan masalah transportasi dapat
dilakukukan. Dari hasil analisis kedua model tersebut, model Underwood
memberikan tingkat akurasi terbaik (R2=0.94). Dapat terlihat bahwa hipotesa
yang menyatakan jika kepadatan bertambah maka kecepatan akan menurun telah
terbukti dengan model Underwood mempunyai tingkat akurasi terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
A Wohl, M., and martin, B.V. (1967) Traffic System Analysis For
Engineers and Planner. Mcgraw Hill, New York.
Salter, R.J. (1976) Highway
Traffic Analysis and
Design.
Mac Millan Press Ltd, London.
60
Pignataro, LJ. (1973)
Traffic Engineering Theory
and
Practice.Prentice Hall, Inc.
Highway Research Board
(1985).Highway Capacity
Manual. National Research Council,
Washington
DC.
Hoobs, F.D. (1979) Traffic Planning and
Engineering
Practice, Pergamon Press Ltd.
Breiman, L. (1969)
Space-Time Relationship in One
way
Traffic Flow. Transport Research.
61
Tidak ada komentar:
Posting Komentar