Karakteristik Rekayasa Lalu Lintas/Karakteristik kendaraan
Karakteristik
kendaraan sangat perlu diketahui dalam merekayasa lalu lintas khususnya
yang mengangkut perlambatan/pengereman, percepatan, karakteristik pada
saat membelok baik pada kecepatan rendah untuk perencanaan radius tikung
di perkotaan ataupun membelok pada kecepatan tinggi dalam merencanakan
superelevasi, dimensi serta berat kendaraan.
Daftar isi
Pengereman
Waktu reaksi
Waktu reaksi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti :- Usia, pengemudi muda biasanya lebih pendek waktu reaksinya. Pembalap membutuhkan waktu reaksi yang sangat cepat, sehingga biasanya pembalap berusia muda.
- Kesehatan atau
- Pengaruh obat/alkohol/narkotik.
Jarak Pengereman
Jarak pengereman tergantung kepada beberapa hal diantaranya:- Jalan basah mengurangi koefisien gesekan dengan jalan.
- Jalan tergenang bisa mengakibatkan tidak ada friksi dimana kendaraan meluncur diatas air yang disebut sebagai aqua planing.
- Kondisi ban, ban licin sudah tidak ada bunganya/treat lebih rendah gesekannya.
- Jenis rem yang digunakan.
- = Jarak pengereman, m
- = Kecepatan awal, m/s
- = Kecepatan akhir, m/s
- = Perlambatan, m/s2
- =a/g (g=9.81 m/s2)
- = Kelandaian %
Total jarak berhenti
total jarak berhenti adalah jarak yang ditempuh mulai dari adanya objek sampai saat mulai dilakukan pengemreman ditmbah jarak pengereman.Kecepatan, Km/j | Jalan kering, m | Jalan basah, m |
---|---|---|
30 | 11 | 17 |
40 | 17 | 27 |
60 | 33 | 54 |
80 | 53 | 91 |
100 | 78 | 138 |
120 | 108 | 193 |
Percepatan
Percepatan atau yang biasa disebut juga sebagai akselerasi kendaraan besarnya tergantung kepada beberapa faktor diantaranya yang penting adalah massa kendaraan, jumlah tenaga yang dihasilkan oleh mesin, yang kemudian dikonversikan kepada HP/ton[2] bobot kendaraan ataupun KW/ton.Percepatan yang tinggi (wajar) ini diperlukan pada saat sedang menyalib kendaraan lain disamping untuk memperbaiki unjuk kerja lalu lintas khususnya dalam merencanakan pengaturan waktu pada APILL, merencanakan alinyemen vertikal jalan. Tetapi percepatan yang tinggi merupakan hal yang sangat penting untuk mobil balap, sehingga mobil-mobil sport biasanya didesain dengan percepatan yang tinggi, untuk itu biasanya digunakan satuan waktu (dalam detik) yang dibutuhkan kendaraan untuk mencapai kecepatan 100 km/jam.
Kendaraan rencana
Kendaraan Rencana[3] yang digunakan dalam rekayasa lalu lintas dalam hal ini dimensi dan radius putarnya dipakai sebagai acuan dalam perencanaan geometrik. Kendaraan Rencana dikelompokkan ke dalam 3 kategori:- Kendaraan Kecil, diwakili oleh mobil penumpang;
- Kendaraan Sedang, diwakili oleh truk 3 as tandem atau oleh bus besar 2 as;
- Kendaraan Besar, diwakili oleh truk-semi-trailer.
Melihat kepada komposisi arus lalu lintas di Indonesia, maka proporsi jumlah pengguna sepeda motor yang paling tinggi, bisa mencapai 70 persen dari populasi kendaraan bermotor dan sebagian besar dari sepeda motor tersebut dari jenis bebek, namun belum banyak penelitian di dunia transportasi khususnya di bidang rekayasa lalu lintas mengenai peranan sepeda motor di jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar